JAKARTA, voksil.com– Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengklaim, program kerja sama mitra industri dan pendidikan vokasi berjalan positif. Itu tampak dari peningkatan kepuasan sektor industri yang mencapai 3,46 pada skala 4. Artinya, itu mewakili 30 persen dari seluruh jumlah total pelajar SMK di Indonesia.
Nadiem data itu dia ungkapkan berdasar hasil survei yang dilakukan pada 708 mitra industri pendidikan vokasi. ”Lumayan masih bisa ditingkatkan. Tapi itu sudah peningkatan yang jauh dari sebelumnya,” kata Nadiem saat acara The Future of Vocational Education and Inclusivity di Jakarta pada Selasa (7/3). Menurut Nadiem, jumlah tersebut mungkin tak kelihatan besar. ”Angka 1400 itu terlihat kecil, tapi hampir sepertiga anak SMK sudah masuk dalam program kita,” ungkapnya.
Dari jumlah tersebut, lanjut Nadiem, 370 SMK PK telah mengimplementasikan skema pemadanan dukungan melibatkan 350 industri. Ada matching fund yang terjalin antara SMK pusat keunggulan (PK), industri, dan Kemendikbudristek. Perusahaan yang mengadopsi SMK dengan dana yang ada akan dipadankan oleh Kemendikbudristek. ”Ini laris manis. Jumlah investasinya di atas Rp 400 miliar,” klaimnya.
Keberhasilan tersebut juga terjadi di perguruan tinggi vokasi. Dana kolaborasi tahun lalu mencapai Rp 133 miliar meningkat dari sebelumnya Rp 65 miliar. ”Di sejarah Indonesia belum pernah ada insentif yang lebih sukses dari ini untuk menarik uang dari sektor swasta masuk dalam perguruan tinggi dan SMK-SMK kita,” ungkap mantan Bos Gojek tersebut. (wyu/mmr)
