Oleh : Mukhasin S.Pd.
KATA merdeka sangat akrab didengar masyarakat. Minimal sekali dalam setahun. Kata tersebut digelorakan. Yakni saat masuk momentum hari kemerdekaan. Namun belum semua memaknai kata merdeka secara luas.
Merdeka berasal dari bahasa sansekerta, yakni Maharddhika yang berarti kaya, sejahtera, dan kuat. Secara bahasa, Merdeka adalah bebas dari segala belenggu atau kekangan, aturan, dan kekuasaan dari pihak tertentu. Pemaknaan bebas dari pihak tertentu sering diartikan sebagai kebebasan dari penjajah.
Padahal, kata merdeka juga bisa dikaitkan pada konteks di luar penjajahan. Misalnya, kurikulum Merdeka Belajar yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu, artinya bukan bebas dari penjajah lalu berlanjut pada kegiatan belajar. Tapi, sistem yang memberi kebebasan pada seseorang belajar dan mendalami kompetensi yang dimiliki.
Pengaitan kata merdeka dengan pendidikan juga bisa berlaku pada kasus lain. Karena itu, memaknai merdeka secara luas perlu dilakukan. Tujuannya, agar masyarakat memahami posisi masing-masing. Apakah sudah masuk kategori merdeka atau belum. Kemudian, memahami langkah apa yang harus dilakukan agar bisa meraih kemerdekaan.
Seorang pengusaha akan mengatakan, dirinya merdeka setelah mencapai financial freedom atau kemerdekaan keuangan. Mereka tak lagi bekerja untuk mendapat uang. Tapi uang yang bekerja untuk mereka. Lagi, di masa Covid-19, arti merdeka bagi tenaga medis adalah ketika jumlah pasien mencapai angka nol. Tentu, bagi profesi lain, merdeka akan diartikan berbeda sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Saya sebagai bagian dari akademisi salah satu SMK di Kabupaten Tangerang pun memiliki makna tersendiri tentang kemerdekaan. Bagi saya, merdeka adalah ketika proses kegiatan belajar dan mengajar berlangsung dengan baik. Siswa bisa menerima dan mengaplikasikan secara praktik. Tidak cukup sampai di situ, merdeka akan semakin lengkap apabila persentase kesuksesan anak didik mencapai tahapan sempurna.
Baca Juga : Merdeka Belajar untuk Revitalisasi Bahasa Daerah yang Terancam
Melalui ulasan itu, saya mengajak diri pribadi dan semuanya, marilah memahami posisi kita saat ini. Inventarisasi apa yang sudah kita capai. Dan cita-cita apa yang masih perlu dikejar. Pupuk semangat untuk menemukan kata merdeka sesuai bidang dan kompetensi yang kita tekuni. (***)
