Pendidikan

Ajak Pelajar Screening TBC Cukup lewat Gawai

Screening TBC
FOTO: IST AJAK PROAKTIF: Guru mengukuhkan tim pelajar yang terlibat dalam Gerakan Sekolah Peduli Tuberkulosis di SMP 280 Jakarta.
124views

voksil.com – Jakarta. Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Pusat menggandeng pelajar untuk menggencarkan screening Tuberkulosis (TBC) di lingkungan sekolah. Pelaksanaan kegiatan tersebut sangat mudah, yakni dengan menggunakan aplikasi gawai.

”Saya rasa kalau untuk siswa SMP dan SMA sangat mudah apalagi mereka aware sekali dengan gawai dan itu gampang, tidak sampai lima menit screening-nya,” ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Pusat Rismasari saat menghadiri Gerakan Sekolah Peduli Tuberkulosis di SMP 280 pada akhir pekan kemarin.

Rismasari mengatakan, TBC dapat dengan mudah menular melalui percikan air liur yang keluar saat batuk. Penyakit yang berasal dari bakteri Mycobacterium tuberculosis itu bisa menular kesiapapun baik anak, dewasa, ataupun lansia. Untuk itu diperlukan menggandeng siswa-siswi sekolah menjadi duta screening TBC.

”Dengan melakukan screening kepada teman-temannya juga kepada guru-guru yang ada di sekolah, ada kolaborasi antara puskesmas dengan sekolah, Sudin Pendidikan, dan juga Sudin Kesehatan maka ketika ada yang terdeteksi TBC dirujuk ke puskesmas, ketika memang menderita TBC akan diobati sampai sembuh,” terangnya.

Risma menuturkan, SMP 280 merupakan sekolah peduli tuberkulosis pertama di Jakarta. Program itu nantinya akan meluas ke sekolah-sekolah lainnya di Jakarta Pusat. Rismasari mengaku telah meminta kepada pihak sekolah agar hasil screening TB di masukan ke raport sehat anak. Sehingga orang tua tahu kesehatan anaknya.

”Harus ada dua raport yang diterima siswa pertama raport akademik dan raport sehat, jadi orang tua juga bisa tau kalau anaknya sakit TBC kah atau DBD kah atau apapun. Sehingga itu pasti harus ada di raport sehat anak sekolah,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 280 Lukman mengaku senang dan bangga sekolahnya ditunjuk menjadi Sekolah Peduli Tuberkulosis pertama di DKI Jakarta. Dia berharap, warga sekolah dapat mengantisipasi penyebaran penyakit TBC.

”Alhamdulillah belum ada di sekolah kami yang terindikasi TBC dan anak-anak kami senang sekali ditunjuk menjadi duta TBC, mudah-mudahan dengan adanya gerakan ini murid-murid kita bisa berhati-hati dengan virus TBC ini,” ungkapnya. (wyu/mmr)

 

Leave a Response