voksil.com. Sebanyak 200 siswi SMPN 266 Jakarta mengikuti Gerakan Nasional Aksi Bergizi Kementerian Kesehatan pada Rabu (26/10/2022). Kegiatan tersebut bertujuan menekan angka kasus stunting dan mencegah anemia pada remaja putri. Rangkaian kegiatan itu meliputi sarapan bersama dengan menu bergizi, pemberian materi, dan pembagian tablet penambah darah.
”Gerakan Nasional Aksi Bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran remaja putri agar terbiasa mengonsumsi tablet tambah darah, gizi seimbang, serta berperilaku hidup bersih dan sehat,’’ terang Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Ali berharap diadakannya Gerakan Nasional Aksi Bergizi secara serentak akan meningkatkan kualitas kesehatan remaja putri, khususnya di wilayah Jakarta Utara. Menurut dia, gerakan itu merupakan pembekalan jangka panjang karena nantinya mereka menjadi dewasa, berkeluarga, dan berperan sebagai ibu. ”Semuanya harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin, termasuk asupan gizinya, sehingga ke depannya tidak ditemukan kasus kekurangan gizi dan stunting,’’ tuturnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing dr R. Achmad Sigit mengungkapkan, konsumsi tablet penambah darah dianjurkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk setiap remaja berusia 22–18 tahun. ”Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menggalakkan anjuran ini melalui Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang kali ini diadakan di SMP Negeri 266 Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara, dan diikuti 200 peserta didik perempuan,’’ terang Achmad.
Dia menambahkan, puskesmas di Jakarta Utara akan berkoordinasi dengan sekolah lainnya setiap bulan dalam rangka pendistribusian tablet penambah darah kepada peserta didik perempuan yang nantinya dianjurkan untuk diminum satu tablet setiap minggunya. Menurut Achmad, mendorong remaja putri di usia tersebut untuk rutin mengonsumsi tablet penambah darah patut menjadi perhatian utama.
”Kami harap ini akan berkelanjutan sehingga remaja putri akan terbiasa mengonsumsi tablet tambah darah sampai mereka menikah dan memasuki fase kehamilan. Ini penting untuk mencegah anemia pada remaja putri yang nantinya berperan dalam penurunan stunting serta menurunkan angka kematian ibu dan bayinya,’’ tuturnya. (wyu/mmr)