Voksil, TEKNOLOGI – Belum lama ini, CEO Open AI Sam Altman menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Permohonan itu bukan didasarkan atas kesalahan tindakan, tapi dampak layanan yang dia sajikan kepada masyarakat. Produk layanan tersebut diprediksikan bakal menggantikan sistem kerja manusia. Secara tidak langsung akan menghilangkan banyak pekerjaan. Pernyataan itu disampaikan dalam wawancara bersama The Atlantic.
Memang, pengguna layanan ChatGPT bisa melakukan banyak hal dengan bantuan komputer. Mulai dari pekerjaan mencari informasi, data, isu terkini, serta banyak hal dengan mudah. Pengguna tak perlu membuka berbagai literasi untuk menemukan jawaban yang dibutuhkan. Mereka cukup menulis keyword pada kolom layanan tersebut. Selanjutnya, sistem komputer akan bergerak dan mengeluarkan jawaban yang dibutuhkan.
Baca juga : Tecno POVA 5 Smartphone 5G Ultra Gaming Terbaik dibawah 3 juta rupiah
ChatGPT merupakan bagian dari produk kecerdasan buatan (Artificial Inteligence) atau yang akrab disebut AI. Teknologi tersebut memiliki peran besar dalam menyelesaikan pekerjaan. Lalu, seperti apa konsep kerja dan manfaat AI bagi kehidupan kita.
BBC.com pada tema ’’Apa itu kecerdasa buatan, seberapa berbahaya, dan pekerjaan apa yang terancam olehnya?’’ mengungkap tentang AI. Teknologi tersebut membuat komputer mampu bertindak dan merespon sesuatu seperti manusia. Itu terjadi karena komputer mendapat suplai data dalam jumlah besar.
Data tersebut diidentifikasi sebagai bahan dalam membuat prediksi, memecahkan masalah, bahkan mempelajari dari kesalahan mereka sendiri. Selain itu, kecerdasan buatan atau AI ini mengandalkan algoritma sebagai rangkaian aturan yang harus diikuti secara berurutan dalam menyelesaikan tugas.
ChatGPT merupakan salah satu produk dari Open AI yang kini digemari masyarakat. Pada akhir 2022, jumlah pengguna aplikasi tersebut sudah mencapai 1 juta orang lebih. Sebagian besar pengguna mengaku dimudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan setelah menggunakan layanan tersebut. (rim)