Voksil.com, LUMAJANG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang mengembangkan potensi desa wisata di seluruh Indonesia. Banyak desa wisata yang kemudian dinobatkan sebagai destinasi menarik untuk dikunjungi. Di Jawa Timur, ada Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Ranupani berasal dari nama danau yang menjadi ikon wisata desa tersebut. Lokasinya berada di 2.100 meter dari permukaan laut. Tepat di kaki Gunung Semeru. Suhu cukup dingin. Bahkan, pada bulan tertentu, wisatawan kerap menemukan embun yang sudah menjadi es. ‘’Orang kerap menyebutnya sebagai salju Ranupani,’’ ungkap Zetta Kartini, pemandu wisata setempat.
Tentu, bukan hanya danau yang disuguhkan bagi wisatawan. Ada kuda yang bisa disewa dan ditunggangi mengelilingi area desa wisata tersebut. Tarif yang dipatok untuk sewa kuda itu Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.
Untuk menuju ke Desa Ranupani tidak susah. Wisatawan yang berasal dari Surabaya bisa memilih jalur Kota Malang atau langsung ke Kabupaten Lumajang. Jalur melalui Kota Malang didominasi pegunungan. Kemudian, jalur melalui Kabupaten Lumajang lebih landai. ‘’Yang terpenting adalah memastikan kondisi kendaraan fit,’’ imbuh Zetta.
Dia juga mengungkapkan suhu di sekitar Desa Ranupani sangat dingin. Rata-rata bisa di bawah 20 derajat selsius. Karena itu, wisatawan harus menyiapkan mental serta perlengkapan untuk menghangatkan tubuh.
Sebagai desa wisata yang dikenal memiliki tradisi dan budaya yang kuat tentu saja masyarakat Ranupani sangat peduli dengan kelestarian budayanya. Beberapa waktu lalu, pihak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ranupani menginisiasi pembangunan Rumah Budaya Ranupani.
Rumah Budaya yang berdiri kokoh dengan arsitektur khas Ranupani seakan menjadi ‘rumah’ bagi pengembangan budaya sekaligus proses regenerasi kepada para generasi muda. Rumah Budaya ini berfungsi juga sebagai sanggar tari, sanggar musik, balai pertemuan, dan ruang penyambutan tokoh penting.
Mampirlah ke Rumah Budaya ini saat berkunjung ke Ranupani, Sobat Pesona bisa menyaksikan langsung proses latihan dari para anak muda dalam meneruskan tongkat estafet tradisi budaya Ranupani.
Sebagai tambahan informasi, Ranupani juga dilengkapi dengan Amphitheatre yang berlokasi tidak terlalu jauh dari Rumah Budaya. Salah satu fungsinya adalah sebagai tempat pertunjukkan budaya Ranupani untuk para wisatawan yang hadir. (rim)