JAKARTA, voksil.com-Teaching Factory (Tefa) Program Keahlian Perhotelan di SMK Metland, Metland Transyogi, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, diresmikan. Seremonial peresmian tersebut dilakukan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek Kiki Yuliati.
Kiki mengatakan, Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) harus memiliki daya saing agar dilirik perusahaan, sehingga pihak industri pun merasakan manfaat dari hasil kerja sama dengan SMK yang dipilihnya. Dirjen Kiki melihat secara langsung aktivitas belajar siswa di ruang praktik serta mencoba hasil karya produk siswa dari Tefa SMK Metland. ”Saya berharap makin banyak SMK bidang hospitality yang bisa menunjukkan kinerjanya, sehingga perusahaan-perusahaan merasakan manfaatnya dari kerja sama itu,” terang Kiki di SMK Metland di kawasan Perumahan Metland Transyogi.
Kiki mengajak industri, perguruan tinggi, SMK-SMK, dan pemerhati pendidikan untuk bersinergi serta berkolaborasi membangun kualitas pendidikan vokasi agar hasilnya langsung dirasakan masyarakat. Kiki menegaskan pendidikan berkualitas hanya bisa dicapai bilamana ekonominya bertumbuh. Ekonomi akan bertumbuh bila pendidikan masyarakatnya baik.
Pada kesempatan sama, Direktur SMK Kemendikbudristek Wardani Sugiyanto mengatakan program SMK PK skema pemadanan tahun 2022 bisa dikatakan berhasil, karena banyaknya partisipasi dari industri yang terlibat dalam program ini. Tercatat 349 industri terlibat dengan nilai investasi sekitar Rp 439,25 miliar pada 373 SMK di seluruh Indonesia.
Dia menjelaskan pengembangan dan peningkatan kualitas SMK yang kuat, berkualitas memang perlu adanya keterlibatan industri sebagai user alumni SMK. Program itu akan terus dilanjutkan dan dikembangkan dengan lebih baik lagi pada 2023, dengan melibatkan induistri besa, juga UMKM.
Kepala SMK Metland Darmawan Sunarja menjelaskan adanya teaching factory merupakan hasil dukungan dari PT. Metropolitan Land, Tbk. bersama pemerintah melalui program SMK PK skema pemadanan bidang hospitality tahun 2022. Saat ini, seluruh sarana pembelajaran untuk program keahlian hotel di SMK Metland sudah sangat lengkap terpenuhi.
Dia mengungkapkan dana yang diterima dari program SMK PK ini sebanyak Rp 1,1 miliar. Dana tersebut terdiri atas Rp 800 juta untuk program pemadanan industri. Kemudian, Rp 300 juta untuk penguatan program pembelajaran. ”Kami berterima kasih kepada pemerintah khususnya Ditjen Vokasi dan PT. Metropolitan Land, Tbk.,” kata Darmawan Sunarja.
Purwantono selaku penanggung jawab PT. Metropolitan Land untuk mendampingi SMK Metland pada program SMK PK skema pemadanan menjelaskan di samping menggelontorkan sejumlah dana renovasi bangunan untuk sarana pembelajaran dan pelatihan, perusahaan juga terlibat dalam proses penyusunan kurikulum berbasis industri, implementasi SOP sesuai industri hotel. (jpnn/mmr)