voksil.com. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, pihaknya memprioritaskan peningkatan mutu pembelajaran dan SDM satuan pendidikan vokasi. Khususnya melalui program SMK Pusat Keunggulan (PK) dan Kampus Merdeka Vokasi.
”Tentunya kita semua ingin ada lebih banyak karya fesyen dari satuan pendidikan vokasi yang terlibat dalam Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 dan kegiatan-kegiatan fesyen kelas dunia yang lain,” kata Nadiem kepada awak media saat JMFW 2022 di ICE BSD, Kota Tangerang Selatan, akhir pekan lalu.
Merujuk data Kemendikbudristek, terdapat 1.130 SMK dan 12 perguruan tinggi vokasi yang membuka kompetensi kejuruan atau program studi tata busana. Beberapa di antaranya telah menjalin kerja sama yang lebih bermakna dengan dunia industri melalui kemitraan dan penyelarasan skema ketautsesuaian (link and match) untuk mendorong inovasi yang jauh lebih kreatif dan berdampak.
Untuk itu, pada kesempatan ini Nadiem mendorong penguatan kerja sama dengan para mitra. Tak hanya kerja sama yang sudah terjalin baik, namun juga membuka peluang terciptanya ruang-ruang kolaborasi yang baru guna mendorong lahirnya maha karya vokasi di bidang fesyen yang menarik perhatian dunia. ”Teruslah berkarya dan berinovasi agar Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia, demi mewujudkan Merdeka Belajar dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia,” pesan Nadiem.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, turut menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan para mitra vokasi untuk membangun dan menyukseskan industri fesyen di Indonesia. ”Kami meyakini tidak ada inovasi tanpa kolaborasi. Jadi, untuk menghasilkan Mahakarya Vokasi dibutuhkan kolaborasi dan inovasi. Kini, saatnya kita berkolaborasi melalui pendidikan vokasi yang kali ini mendukung industri halal dengan memasuki dunia fesyen,” ujar Kiki. (medcom/mmr)