JAKARTA, voksil.com- Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar kompetisi produksi film pendek. Kegiatan bertema Layar Indonesiana tersebut bertujuan untuk menyambut Hari Film Nasional yang jatuh setiap 30 Maret. Tahun 2023 ini, merupakan kali ketiga penyelenggaraan ajang tersebut.
Direktur Perfilman Musik dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan, program kompetisi itu merupakan wadah bagi sineas Tanah Air, bahkan membuka peluang bagi bakat-bakat baru di dunia film Indonesia.
”Program Layar Indonesiana ini merupakan wadah persemaian bakat-bakat baru perfilman yang menopang regenerasi sineas nasional. Juga merupakan wujud dukungan nyata dari pemerintah untuk melahirkan karya film yang semakin diakui dunia,” kata Mahendra dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu (5/3/2023).
Sejak 2021, setiap tahunnya kompetisi ini diikuti lebih dari 300 proposal film, dan hanya 10 proposal film terbaik yang berhak mendapatkan fasilitas dana produksi, mentoring dari filmmaker nasional maupun internasional.
Pendaftaran peserta Layar Indonesiana akan mulai dibuka pada 6 Maret 2023 hingga 1 Mei 2023. Pendaftaran dapat diakses melalui tautan https://ringkas.kemdikbud.go.id/LayarIndonesiana2023. Adapun proses penyaringan proposal nantinya akan dikurasi menjadi 25 proposal terpilih yang nantinya akan mengikuti Short Course bersama New York Film Academy.
Hasil dari short course dan tahap pitching ini akan tersaring menjadi 10 proposal yang akan diberikan fasilitasi dan diberikan pendampingan. Sebelum masuk pada proses produksi, produser proposal film yang terpilih akan mengikuti workshop perfilman dengan didampingi oleh mentor terbaik.
Proses seleksi kompetisi ini melibatkan kurator dari sineas profesional, di antaranya sutradara Ifa Isfansyah, penulis naskah, Rahabi Mandra, produser dan pegiat festival film, Rina Damayanti dan produser Yulia Evina Bara.
Ifa menerangkan, jika kompetisi ini dapat diikuti oleh sineas di seluruh Indonesia tidak hanya berpusat di ibu kota. ”Kami berharap, Layar Indonesiana ini dapat menjadi jalan pembuka bagi sineas berbakat untuk muncul ke permukaan dan menjadi awal dari lahirnya karya hebat ke depan,” ujar Ifa.
Untuk mewujudkan penguatan program Layar Indonesiana, hasil produksi film Layar Indonesiana ini nantinya akan diputar perdana dalam ajang Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2023 yang akan digelar pada 25 November hingga 2 Desember 2023. Hal ini sebagai upaya mendorong distribusi film pendek ke berbagai festival film nasional maupun internasional.
Selain kompetisi, peringatan Hari Film Nasional 2023 juga akan dimeriahkan dengan Media Gathering & Screening yang dilanjutkan dengan Roadshow Perfilman di 3 kota, yaitu Palu, Samarinda, dan Jambi. Selanjutnya akan ada Webinar NGOBRAS (Ngobrol Santai) yang membahas topik menarik seputar produksi film pendek yang akan dilaksanakan secara daring agar terjangkau oleh semua sineas dan komunitas film di seluruh Indonesia. (ngopibareng.id/mmr)