Berita KiniPendidikanSeputar Karawaci

Banten Kirim Jagoan 3D Game Asset ke Ajang LKS Nasional

WhatsApp Image 2023 03 19 at 20.21.04 Banten Kirim Jagoan 3D Game Asset ke Ajang LKS Nasional
AGNES PATRICIA/VOKSIL.COM BANGGAKAN DAERAH: Tiga finalis Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK ke-22 Jurusan Multimedia se-Provinsi Banten (sisi kiri) berhadapan dengan para dewan juri saat seleksi di lantai 2 Gedung SMK Pusat Keunggulan (PK) Islamic Village Karawaci, Kabupaten Tangerang, Banten, Jum’at (17/3/2023).
1.2kviews

TANGERANG, voksil.com – Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK ke-22 Jurusan Multimedia se-Provinsi Banten diselenggarakan pada Jum’at (17/3/2023). Seleksi yang dilakukan di lantai 2 Gedung SMK Pusat Keunggulan (PK) Islamic Village Karawaci, Kabupaten Tangerang, tersebut menghasilkan juara yang akan mewakili Provinsi Banten ke tingkat nasional.

Seleksi tersebut melibatkan berbagai pihak, di antaranya dunia industri, pengawas dari jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Banten, dan praktisi. Salah seorangnya adalah Rohmani Yusuf dari Pemantau dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Tangerang Selatan. ”Lomba kompetensi siswa ini merupakan ajang bagi siswa SMK untuk memperlihatkan prestasi kompetensinya pada masing-masing sekolah. Oleh karenanya, ini ajang yang cukup baik untuk melihat barometer kesuksesan atau keberhasilan sebuah SMK di suatu daerah,” ungkap Rahman kepada awak redaksi Voksil.com. Rohmani menambahkan, mereka yang juara harus memiliki kompetensi unggul. Sebab, mereka akan mewakili Provinsi Banten ke kancah nasional, bahkan internasional.

Sementara itu, salah seorang juri 3D Game Asset Bambang Gunawan Santoso mengatakan, untuk lembaga, biasanya juri dipilih dari industri, sekolah, atau profesional. ”Satu lagi, LKS itu kan tingkat Indonesia, tapi setelah menang di nasional ada lagi yang namanya world skill. Biasanya ada yang ditandingkan lagi ke tingkat dunia. Misalnya, desain grafis. Kita sudah menang beberapa kali di tingkat dunia. Jadi lembaganya bukan hanya kita, SMK, tapi juga masuk ke industri dan dunia,” terang Bambang.

Bambang menambahkan, biasanya proses seleksi di tingkat nasional membutuhkan waktu sekitar 2 – 3 bulan. Ada beberapa kota yang selalu menang dan itu standarnya bukan Indonesia lagi tetapi internasional.

Sementara itu, salah seorang peserta LKS Natania Sulistianawati mengatakan bahwa latihan adalah hal terpenting yang dia matangkan jauh-jauh hari. Sepeti belajar kisi-kisi tentang 3D modeling dan 3D pose. Bahkan Natania harus meminjam laptop temannya untuk latihan. “Mengejar waktu sih dari jam 8 – 11 dalam mengerjakan lomba 3D ini yang paling susah,” ujar siswi kelas 11 dari SMKN 3 Kota Tangerang Selatan. (zky/nes/mmr)

Leave a Response