Voksil.com, JAKARTA – Jambore tingkat dunia yang ke XXV sedang berlangsung di Sae ManGeum, Korea Selatan. Agenda tersebut diikuti perwakilan dari berbagai negara. Rayyana Amaluna Suha Abidni, siswi asal SMA Labshcool Cirendeu merupakan perwakilan dari Indonesia yang mengikuti kegiatan empat tahun sekali itu.
Sesuai jadwal, Jambore tingkat dunia itu berlangsung 1 hingga 12 Agustus mendatang. Remaja kelahiran 12 Maret 2006 itu terpilih menjadi Kontingen Putri Labschool Cirendeu. Dia mengaku sudah tertarik dunia kepramukaan sejak SD.
“Sebelumnya dimulai dari awal ketertarikan aku ke Dewan Ambalan, lalu aku ditawarin dan Alhamdulillah kemarin aku terpilih, itu ada pemilihannya juga jambore, sebenarnya secara gak langsung mewakili Tangsel,” ujar Rayya, pelajar yang kini duduk di bangku kelas XII, seperti dikutip laman tangselpos.id.
Banyak hal yang Ia sukai di dunia Kepramukaan. Mulai dari pembelajaran tentang bertahan hidup, hingga manfaat lain yang Ia dapat saat mengikuti Kepramukaan.
“Sebenarnya Pramuka itu, its a simple thing. Tapi mewakili kehidupan. Apa? Karena di sini kita belajar tentang how to survive, kaya di sini gimana kalau kita hidup di hutan lalu apa yang kita harus lakukan. Itu yang buat aku tertarik, betapa pentingnya how to survive itu,” ungkap Rayya.
Baca Juga : Resmikan LBS Store & Kantin Sehat, Mendag Zulkifli Apresiasi Kemitraan Grosir & Sekolah
Selain itu, melalui ilmu Kepramukaan ini Ia banyak belajar berbicara di hadapan orang banyak. “Salah satunya juga bidang public speaking. Jadi aku juga bisa untuk merepresentasikan sekolah aku, negara aku, dan untuk menyuarakan suara aku gitu,” tuturnya.
Ia mengakui, sempat mengalami sejumlah kendala. Terutama perasaan grogi yang acap kali dirasakannya. Namun, hal itu justru dijadikan pemicu baginya untuk dapat terus belajar.
Selain itu di sisi lain, Rayya selalu memanfaatkan waktu luangnya untuk terus berlatih. ‘’Kalau kendala mungkin, agak nervous dikit. Karena pertama kalinya di bidang pramuka ini mewakili Indonesia, tapi aku jadiin itu untuk pembelajaran aku,” jelasnya.
“Kalau persiapan, kita dari Labschool itu kurang lebih sudah dari setahun lalu, kira-kira Juni awal. Terus setiap Senin kita latihan. Misalkan tentang tali temali, berenang, survival itu semua kita ada persiapannya,” lanjut Rayya.
Ia berharap, agar semua persiapan dan latihan yang telah dilakukannya selama ini dapat berbuah manis. Perjalanan Rayya ke Negeri Ginseng ini merupakan suatu prestasi yang sangat membanggakan.
Bahkan sebelum ini, Sulung dari tiga bersaudara dari pasangan Zaenal Abidin dan Retno Sari ini telah mengukir segudang prestasi lain yang bikin geleng-geleng kepala Rayya pernah menjadi peserta student exchange Australia 2018 at Kedron State High School, Brisbane. Lalu juga peserta Winter Program University of Sydney, Australia June, 2023. Kemudian juara 1 Traditional Dance (folklore) La Vista Italy International Festival Competition 2019, dan masih banyak lainnya.
Tak sampai di situ, Rayya kini juga telah mendapat beasiswa untuk meneruskan kuliahnya di luar negeri. Bahkan Ia dapat menentukan sendiri universitas yang akan ditujunya nanti. “Aku menjadi penerima beasiswa Indonesia Maju. Program persiapan kuliah nanti. Aku dapat beasiswa. Untuk kampusnya itu bebas, jadi aku bisa milih di manapun yang penting kita keterima, dapet letter of acceptance. Aku personally sih mau di Universitas Johns Hopkins di USA, untuk major-nya itu public health,” ungkapnya. (rim)
