voksil.com – Jakarta. Bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar ke Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025, mengetahui tingkat persaingan di setiap jurusan menjadi hal penting. Beberapa program studi memiliki daya saing yang lebih rendah dibandingkan lainnya, yang bisa menjadi pertimbangan bagi pendaftar.
SNBT merupakan jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri yang berbasis tes. Berbeda dengan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang mempertimbangkan nilai rapor dan prestasi akademik, SNBT mengutamakan hasil ujian berbasis komputer.
Dikutip dari laporan Kompas.com, terdapat 15 jurusan di UGM yang memiliki daya saing lebih rendah dibandingkan program studi lainnya. Artinya, persaingan di jurusan-jurusan ini cenderung lebih mudah dibandingkan jurusan dengan peminat yang sangat tinggi.
Beberapa jurusan dengan daya saing lebih rendah ini umumnya berasal dari rumpun ilmu tertentu, seperti sains, sosial, dan keagamaan. Namun, meskipun persaingan lebih rendah, kualitas pendidikan yang diberikan tetap setara dengan jurusan-jurusan favorit lainnya.
Memilih jurusan dengan daya saing rendah dapat menjadi strategi bagi peserta SNBT yang ingin memperbesar peluang diterima di UGM. Namun, pemilihan jurusan tetap harus mempertimbangkan minat, bakat, dan prospek karier di masa depan.
Selain itu, calon mahasiswa disarankan untuk tetap melakukan riset mengenai program studi yang akan mereka pilih, termasuk kurikulum, tenaga pengajar, serta peluang kerja setelah lulus.(Dhil)
