voksil.com – Jakarta. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) mengumumkan perubahan signifikan dalam sistem evaluasi pendidikan. Ujian Nasional (UN) resmi digantikan dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA) mulai tahun 2025 untuk siswa kelas 12 SMA/SMK.
Keputusan ini bertujuan untuk meningkatkan relevansi asesmen pendidikan dengan kebutuhan akademik dan dunia kerja. Pelaksana tugas (Plt.) Kepala BSKAP, Toni Toharudin, menyatakan bahwa TKA akan dilaksanakan pada November 2025 sebagai langkah reformasi dalam sistem penilaian akademik nasional.
-
Fokus Penilaian
- UN: Menitikberatkan pada penguasaan materi pelajaran secara luas.
- TKA: Berfokus pada kemampuan berpikir kritis, analisis, serta penerapan konsep dalam berbagai konteks.
-
Metode Pelaksanaan
- UN: Menggunakan tes berbasis komputer (CBT) dengan soal pilihan ganda.
- TKA: Mengadopsi format ujian yang lebih beragam, termasuk soal esai dan studi kasus untuk mengukur pemahaman yang lebih mendalam.
-
Dampak terhadap Kelulusan
- UN: Hasilnya menjadi faktor penentu kelulusan siswa.
- TKA: Berperan sebagai asesmen akademik yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan seleksi masuk perguruan tinggi.
-
Waktu Pelaksanaan
- UN: Biasanya dilaksanakan pada April.
- TKA: Dijadwalkan berlangsung pada November 2025.
Dengan perubahan ini, Kemendikdasmen berharap sistem asesmen nasional menjadi lebih komprehensif dan reflektif terhadap kemampuan akademik siswa. Pendekatan baru ini diharapkan dapat:
Menilai kemampuan siswa secara lebih mendalam, tidak hanya menghafal materi tetapi juga menganalisis dan menerapkan konsep.
Meningkatkan kualitas pendidikan nasional, dengan mengarah pada standar yang lebih sesuai dengan kebutuhan era modern.
Membantu proses seleksi masuk perguruan tinggi, dengan memberikan data akademik yang lebih relevan bagi calon mahasiswa.
Kemendikdasmen juga akan melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi siswa serta tenaga pendidik, agar mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik menghadapi sistem asesmen yang baru ini.dhil)
