Jakarta – Kehidupan Pahlawan Revolusi Ahmad Yani tidak lepas dari keluarganya. Menikah dengan seorang gadis keturunan Jawa-Bali bernama Yayu Rulia Sutorwiryo pada 1944. Dia dan istrinya dikaruniai 8 orang anak, 6 perempuan dan 2 laki-laki. Kedua putra mereka, Untung Mufreni Yani dan Irawan Sura Eddy Yani menjadi saksi peristiwa Gerakan 30 September yang merenggut nyawa Ayah mereka.
Untung Mufreni Yani, anak ketujuh Pahlawan Revolusi Ahmad Yani menceritakan kenapa dirinya mendapat nama “Untung”. Karena sang Jenderal dan istrinya mendapatkan anak laki-laki pertama setelah mereka memiliki 6 anak perempuan. “Karena diatas saya perempuan semua, untung saya (Ahmad Yani) dapat laki-laki.” ucap Untung dalam Wawancara Eksklusif Voksil TV yang ditayangkan pada Kamis (26/9).
Hal ini tidak terlepas dari ayahnya yang ingin memiliki anak laki-laki. Ahmad Yani dan Yayu Rulia berkomitmen untuk tidak berhenti mempunyai anak sampai mereka mendapatkan seorang putra. “Nggak akan berhenti sampai punya anak laki. Mau 10, 12, pokoknya nggak berhenti. Alhamdulillah dapat saya, dapat Eddy, selesai.” kata pria yang berusia 70 tahun itu.
Dalam kesempatan yang sama, Untung menceritakan bahwa dirinya dan Eddy memiliki kembaran dengan tokoh dalam sejarah Gerakan 30 September. Untung menyebut bahwa dirinya memiliki nama yang sama dengan Letnan Kolonel Untung Syamsuri, salah satu pemimpin G30S/PKI. “Tahu nggak kepala pemberontak siapa namanya? Letkol Untung, sama kayak nama saya, Untung.” jelas anak ketujuh dari 8 bersaudara itu.
Sementara Eddy, anak bungsu dari 8 bersaudara itu memiliki kesamaan nama dengan Sarwo Edhie Wibowo, Panglima Resimen Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang berperan besar dalam menumpas pemberontakan PKI. “Ada satu Kolonel RPKAD, temannya Pak Yani dari Purworejo, namanya Sarwo Edhie Wibowo, ini Eddy.” ujar Untung sembari menunjuk Eddy dalam wawancara di Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani.
Untung mengatakan bahwa ia mengutip pernyataan soal kesamaan nama dari mantan Duta Besar RI untuk Korea Selatan itu. “Ini yang ngomong Pak Sarwo Edhie, bukan saya yang ngarang-ngarang. Kau ‘Untung’, kau pengkhianatnya (dan) Eddy, saya yang memberantas.” Untung menirukan perkataan Sarwo Edhie Wibowo. (zky)