Tekno

Industri FinTech Syariah memiliki Potensi Besar

FinTech Syariah
1.7kviews

Voksil.com, JAKARTA – Jumlah penduduk Indonesia yang menganut agama Islam cukup besar. Kondisi tersebut kerap menjadi dasar para analis dan pakar ekonomi bahwa ekonomi syariah di Indonesia akan mengalami pertumbuhan pesat. Gambaran pertumbuhan itu pernah diulas www2.deloitte.com.

Sebelum pandemi, atau 2018 – 2019, asset bank syariah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Yakni mencapai 1,5 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan bank konvensional yang hanya 1 persen. Namun, banyak pakar yang menyebut persentase pertumbuhan asset bank Syariah sebenarnya bisa melebihi angka tersebut.

Populasi penduduk muslim di Indonesia yang merupakan terbesar di dunia adalah modal tersendiri. Hanya, potensi itu belum tergarap dengan baik. Para pakar memisalkan populasi penduduk muslim dikorelasikan dengan produk syariah berupa pembayaran, pinjaman, investasi, asuransi, dan berbagai layanan lainnya.

Produk syariah tersebut idealnya diselaraskan dengan program FinTech yang mulai digemari Masyarakat. Penyelarasan produk syariah dengan program FinTech secara otomatis akan mendekatkan sistem keuangan syariah dengan Masyarakat.

Besarnya populasi penduduk muslim di Indonesia akan menjadi pasar bagi program FinTech yang berbasis syariah. Karena itu, banyak pakar menyebut industri FinTech Syariah memiliki potensi besar di Indonesia. Baikan pada lingkup pengembangan pasar maupun pertumbuhan asset bank syariah.

Karena itu, Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin mendorong BI dan perbankan di Indonesia mewujudkan literasi halal kepada Masyarakat. Tujuannya, membentuk ekosistem ekonomi berbasis halal atau syariah. Ekosistem tersebut merupakan pasar empuk bagi penyedia jasa layanan perbangkan syariah. Termasuk pihak yang akan mengembangkan industri FinTech syariah di Indonesia. (rim)

Leave a Response