Voksil.com, JAKARTA – Kawasan Masjid Cut Meutia di Menteng, Jakarta Pusat, dikenal sebagai pasar takjil kala Ramadan. Pedagang menjajakan dagangannya berderet dari Masjid Cut Meutia hingga sekitaran Stasiun Gondangdia.
Salah seorang pedagang Fitri mengungkapkan, sejak 14.30 dia telah membuka lapaknya. ”Tutup setelah azan maghrib,” kata perempuan berusia 20 tahun itu. Bagi Fitri, Ramadan adalah bulan penuh berkah. Dari dagangannya itu, Fitri bisa mendapatkan omzet Rp 300 ribu per hari. ”Rp 500 ribu paling besar di hari pertama kita jualan,” tambah Fitri pada Kamis (21/3/2024) lalu.
Pantauan Voksil.com, kawasan tersebut mulai dipadati pembeli sekitar pukul 17.00. Mereka berburu berbagai macam makanan berbuka puasa. Seperti risol, lontong, gorengan, kue bolu, dan aneka macam minuman peluluh dahaga.
Para pembeli bukan hanya warga sekitaran Menteng dan pekerja di Jakarta. Tetapi juga dari daerah lain. Mereka biasanya menggunakan transportasi umum. Seperti KRL, Transjakarta, dan JakLingko.
Misalnya Zikri. Lelaki asal Lebak Bulus itu datang mencari takjil bersama temannya. Dia membeli bakso malang dan kue pancong. ”Bakso malang standar Rp 15 ribu. Untuk pancongnya menurut saya standar Rp 10 ribu,” kata pria berusia 26 tahun itu.
Zikri mengatakan, daerah sekitar Masjid Cut Meutia dan Stasiun Gondangdia sangat direkomendasikan sebagai destinasi mencari menu takjil. ”Jadi ini salah satu tempat yang recomended buat cari takjil,” kata Zikri. (zky/mmr)