Voksil.com, JAKARTA – Masjid Istiqlal Jakarta tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah umat Muslim. Masjid legendaris terbesar di Asia Tenggara itu juga menjadi destinasi religi favorit di kala Ramadan. Istiqlal juga sebagai simbol toleransi beragama di Indonesia. Itu karena letaknya berdekatan dengan Gereja Katedral Jakarta.
Para jemaah atau wisatawan umumnya menikmati kemegahan bangunan Istiqlal dengan berkeliling pelataran. Mereka dapat beristirahat di area taman sambil melihat pemandangan aliran Sungai Ciliwung. ”Suasananya bagus. Rekomendasi banget kalau pengen tempat yang enak itu buat sore-sore nyantai,” kata Wirata, salah seorang pengunjung.
Mereka yang datang ke Istiqlal tidak hanya warga sekitar Jabodetabek, tetapi juga orang luar Pulau Jawa. Misalnya Welza. Dia datang dari Sumatera Barat. Perempuan 26 tahun itu mengisi liburan di Jakarta dengan mengunjungi Istiqlal. Dia mengapresiasi kebersihan fasilitas ruang terbuka masjid tersebut. ”Wow, bagus banget. Itu ada petugasnya juga yang bersih-bersih. Merawat tanaman jadi terawat sekali,” ujarnya.
Soal akses transportasi ke masjid ini tidak perlu dikhawatirkan. Karena letaknya berada di pusat kota, tepatnya di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, maka mudah dijangkau. Masjid ini teringterasi dengan berbagai transportasi umum. Bagi pengguna Transjakarta dapat turun di Halte Juanda.
Sementara untuk pengguna Commuter Line dapat turun di Stasiun Juanda. Setelah itu para jamaah yang menggunakan transportasi umum dapat memasuki Istiqlal melalui gerbang As-Salam. Sebelum memasuki bangunan Masjid, para jamaah bisa menitipkan alas kaki ke beberapa tempat penitipan sepatu yang ada di dekat pintu Al-Fattah.
Di dalam masjid, tepatnya di dekat tempat wudhu pintu Al-Fattah, tersedia tempat pengisian air siap minum. Di sana, pengunjung juga bisa mengakses vending machine yang menyediakan beragam jenis minuman kemasan.
Jemaah yang hendak mengisi waktu luang selama Ramadan dengan membaca Alquran, dapat meminjam Alquran yang tersedia rapih di lemari-lemari besar. Letaknya di bawah pilar-pilar masjid. ”Fasilitasnya enak sih lengkap juga. Dinginlah di dalam nggak bakal kepanasan,” ujar salah seorang jemaah pria bernama Wirata Satya Kencana, 21. (zky/mmr)